Wala-walah

anak minta ke orangtuanya
"sak dek sak nyet" segera dipenuhi
orangtua butuh [dana] dari anak
"disemayani" bahkan dicatat hutang
walah-walah ...
anak sakit, harapan i orangtuanya
"mari o mari o"
orangtua sakit, ??? anaknya
"mati o mati o"
walah-walah ...

Deskripsi:

Image result for anak durhaka pada orangtuanya

Ketika masih kecil, dengan senjata "menangis", kemauannya ingin segera dipenuhi oleh orang tuanya. Pada umumnya, orang tua akan segera luluh dengan tangisan anaknya. (Dalam suasana tertentu, walau sudah besar, senjata menangis seorang anak dapat meluluhkan orangtuanya).
Ketika remaja, senjata "mogok" meluluhkan orangtuanya. Mogok sekolah, mogok makan, atau mogok-mogok yang lain, orangtua pun luluh untuk segera memenuhi keinginan anaknya.
Ketika usia muda, senjata "pergi dari rumah tanpa pamit/minggat" ternyata mampu pula meluluhkan orangtuanya untuk segera memenuhi keinginan anaknya.
Lebih nekat dan lagi, senjata "akan bunuh diri", benar-benar-benar orangtua tak bisa berkutik lagi untuk memenuhi kemauannya si anaknya.

Sebaliknya, 
Orangtuanya memerlukan waktunya si anak, ada saja alasannya. Sibuk ngerjakan ini .. itu ... 
orangtuanya memerlukan tenaganya si anak, ada saja alasannya. Capek kah ... pusing kah ...
orangtuanya memerlukan dana, ... banyaklah alasannya. Untuk biaya sekolah kah. Mau dipakai untuk ini .. itu ... Atau untuk sekedar tampak halus mengatakan ... sebenarnya sudah diplot untuk ini, bolehlah dipakai dulu, kalau sudah punya ... ya dikembalikan untuk keperluan yang sudah diplot itu.

Ketika masih kecil sakit, ... apa pun dilakukan oleh orangtuanya asal anaknya sembuh dari sakit. Bahkan orangtuanya berujar ... kalau bisa, sakitnya pindah ke aku saja. 

Sebaliknya,
ketika orangtuanya sakit, ... ada saja untuk menghindar. Terlambat kerja kah ... Sibuk kah ... Pekerjaanya tak bisa ditinggalkan lah ... (puokoknya lebih banyak). Bahkan jika orangtuanya sakit parah (maaf: misalnya struk) dan memiliki harta ... ???!!! 

Mari..!!!
Kita teliti sendiri, adakah dalam diri kita tersembunyi hal-hal tersebut.
Kita hakimi sendiri, bila ada hal tersebut dalam diri kita walau sangaaat kecil.

Mari selalu kita ingatkan pada diri kita, Ada hak orangtua kita atas apa pun yang ada pada kita, bahkan termasuk diri kita.
Ada hak ayah atas anak perempuannya (menikahkan). Ada hak ibu atas anak laki-lakinya (pemeliharaan)
(@mtq04032016)

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008 | Support By Zie

Back to TOP