di ketika ...
ibu-ibu turun ke jalan demi anak-anaknya
guru-guru turun ke jalan demi murid-muridnya
dokter-dokter turun ke jalan demi pasien-pasiennya
sungguh aku bertanya
kemana sila kedua Pancasila-ku
Pancasila-ku dasar negara-ku
Deskripsi:
Pendidikan di bumi Indonesia telah ada sebelum negara Indonesia diproklamirkan. Pendidikan masa itu diselenggarakan oleh masyarakat. Dan oleh pendiri negara Indonesia, dinyatakan bahwa penyelenggara negara memiliki tugas mencerdasakan kehidupan bangsa.
Pada awal-awal kemerdekaan, dengan keterbatasan yang dimiliki, upaya ini telah dilaksanakan. Dapat dicatat, bagaimana Ki Hajar Dewantoro sebagai menteri pendidikan menancapkan sendi-sendi nilai-nilai pendidikan di negeri ini.
Ketidaklayakan sarana pendidikan di beberapa tempat dan gaji guru honorer membikin "gemes" para guru. Walau dengan berat hati, pernah para guru melakukan unjukrasa untuk mengingatkan pemerintah atas kebijakan yang dikeluarkannya.
Kemana sila kedua Pancasila-ku?
Syair lagu Indonesia Raya, "bangunlah jiwanya bangunlah badannya untuk Indonesia Raya", di setiap kesempatan dilantunkan. Kesehatan jiwa dan raga anak bangsa ini harus mendapatkan perhatian. Di sini peran dokter sangat dipentingkan dalam pelayanan bagi para pasiennya. Dulu anak-anak kalau ditanya bercita-cita sebagai dokter.
Pada akhir-akhir ini, program pemerintah berkaitan dengan kesehatan khususnya peran para dokter, menggelisahkan para dokter, dan pada gilirannya tidak optimalnya para dokter melayani para pasien-pasiennya. Sebut saja program BPJS. Dalam tataran tertentu membelenggu para dokter melayani pasien-pasiennya. Jeritan hati para dokter pun, mendorong para dokter terpaksa melakukan unjuk rasa turun di jalan.
Kemana sila kedua Pancasila-ku?
Adalah suatu "peristiwa luar biasa" untuk negara Indonesia, bilamana : para ibu harus turun ke jalan menuntut susu buat anak-anaknya; para guru turun ke jalan menuntut kelayakan pendidikan bagi murid-muridnya; para dokter tutun ke jalan menuntut kelayakan pelayanan kesehatan terhadap pasien-pasiennya. Ada yang tak beres dan tak "bares" di negeri ini.
Mari kita sebagai rakyat, pemegang kedaulatan negeri ini, kita yang bertanggungjawab atas negeri ini. kita rajin mencermati dan mengoreksi kebijakan para penyelenggara negeri kita ini, dan bila perlu menghentikannya. (mtq18032016)